Minggu, 23 September 2012

Teknologi Informasi Komunikasi


Teknologi Informasi Komunikasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Teknologi Informasi dan Komunikasi, TIK (bahasa Inggris: Information and Communication Technologies; ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Istilah TIK muncul setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi lainnya. Hingga awal abad ke-21 TIK masih terus mengalami berbagai perubahan dan belum terlihat titik jenuhnya.

Sejarah

Ada beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap perkembangan TIK hingga saat ini. Pertama yaitu temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian berkembang menjadi pengadaan jaringan komunikasi dengan kabel yang meliputi seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Jaringan telepon ini merupakan infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terwujud sebuah transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama. Komunikasi suara tanpa kabel ini pun segera berkembang pesat. Kemudian diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943. Lalu diikuti oleh tahapan miniaturisasi komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947 dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan cikal bakal TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era Perang Dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (dulu Uni Soviet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi 'otak' perangkat keras komputer dan terus berevolusi sampai saat ini. Perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat teknologi digital mulai digunakan menggantikan teknologi analog. Teknologi analog mulai terasa menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang sejak awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi ini kandungan isi (content) berupa multimedia mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti 'otot' manusia, maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi - komputasi multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) 'otak' manusia.

Penerapan TIK dalam Pendidikan di Indonesia

Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk arti yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication + informatics (telekomunikasi + informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library, dan sebagainya. Awalan e bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan merupakan upaya melakukan penyebaran informasi ke satuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara. Hal ini adalah wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pembelajaran masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya feedback yang seketika. Siaran bersifat searah yaitu dari narasumber atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar bergerak) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi. Bila televisi hanya mampu memberikan informasi searah (terlebih jika materi tayangannya adalah materi hasil rekaman), pembelajaran berbasis teknologi internet memberikan peluang berinteraksi baik secara sinkron (real time) maupun asinkron (delayed). Pembelajaran berbasis Internet memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer. Selain aplikasi unggulan seperti itu, beberapa peluang lain yang lebih sederhana dan lebih murah juga dapat dikembangkan sejalan dengan kemajuan TIK saat ini.

Buku Elektronik

Buku elektronik atau e-book adalah salah satu teknologi yang memanfaatkan komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas dan dinamis. Dalam sebuah e-book dapat diintegrasikan tayangan suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional. Jenis e-book paling sederhana adalah yang sekedar memindahkan buku konvensional menjadi bentuk elektronik yang ditayangkan oleh komputer. Dengan teknologi ini, ratusan buku dapat disimpan dalam satu keping CD atau compact disk (kapasitas sekitar 700MB), DVD atau digital versatile disk (kapasitas 4,7 sampai 8,5 GB) maupun flashdisk (saat ini kapasitas yang tersedia sampai 16 GB). Bentuk yang lebih kompleks dan memerlukan rancangan yang lebih cermat misalnya pada Microsoft Encarta dan Encyclopedia Britannica yang merupakan ensiklopedi dalam format multimedia. Format multimedia memungkinkan e-book menyediakan tidak saja informasi tertulis tetapi juga suara, gambar, movie dan unsur multimedia lainnya. Penjelasan tentang satu jenis musik misalnya, dapat disertai dengan cuplikan suara jenis musik tersebut sehingga pengguna dapat dengan jelas memahami apa yang dimaksud oleh penyaji.

E-learning

Beragam definisi dapat ditemukan untuk e-learning. Victoria L. Tinio, misalnya, menyatakan bahwa e-learning meliputi pembelajaran pada semua tingkatan, formal maupun nonformal, yang menggunakan jaringan komputer (intranet maupun ekstranet) untuk pengantaran bahan ajar, interaksi, dan/atau fasilitasi. Untuk pembelajaran yang sebagian prosesnya berlangsung dengan bantuan jaringan internet sering disebut sebagai online learning. Definisi yang lebih luas dikemukakan pada working paper SEAMOLEC, yakni e-learning adalah pembelajaran melalui jasa elektronik. Meski beragam definisi namun pada dasarnya disetujui bahwa e-learning adalah pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi. Dalam definisi tersebut tercakup siaran radio maupun televisi pendidikan sebagai salah satu bentuk e-learning. Meskipun radio dan televisi pendidikan adalah salah satu bentuk e-learning, pada umumnya disepakati bahwa e-learning mencapai bentuk puncaknya setelah bersinergi dengan teknologi internet. Internet-based learning atau web-based learning dalam bentuk paling sederhana adalah website yang dimanfaatkan untuk menyajikan materi-materi pembelajaran. Cara ini memungkinkan pembelajar mengakses sumber belajar yang disediakan oleh narasumber atau fasilitator kapanpun dikehendaki. Bila diperlukan dapat pula disediakan mailing list khusus untuk situs pembelajaran tersebut yang berfungsi sebagai forum diskusi. Fasilitas e-learning yang lengkap disediakan oleh perangkat lunak khusus yang disebut perangkat lunak pengelola pembelajaran atau LMS (learning management system). LMS mutakhir berjalan berbasis teknologi internet sehingga dapat diakses dari manapun selama tersedia akses ke internet. Fasilitas yang disediakan meliputi pengelolaan siswa atau peserta didik, pengelolaan materi pembelajaran, pengelolaan proses pembelajaran termasuk pengelolaan evaluasi pembelajaran serta pengelolaan komunikasi antara pembelajar dengan fasilitator-fasilitatornya. Fasilitas ini memungkinkan kegiatan belajar dikelola tanpa adanya tatap muka langsung di antara pihak-pihak yang terlibat (administrator, fasilitator, peserta didik atau pembelajar). ‘Kehadiran’ pihak-pihak yang terlibat diwakili oleh e-mail, kanal chatting, atau melalui video conference.

Referensi

  • Haryanto, Edy. (2008). Teknologi Informasi dan Komunikasi: Konsep dan Perkembangannya. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran

 

Dikutip dari : http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_Informasi_Komunikasi

Macam-Macam Teknologi Informasi Dan Komunikasi


Macam-Macam Teknologi Informasi Dan Komunikasi

Di era modern ini, kita bisa merasakan pesatnya perkembangan teknologi yang cukup menakjubkan, khususnya dirasakan dalam bidang teknologi, seperti teknologi informasi dan komunikasi. Macam-macam teknologi informasi dan komunikasi pun berkembang lebih canggih dan memudahkan manusia dalam menjalani kehidupannya.
Perangkat teknologi informasi merupakan segala jenis peralatan yang digunakan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, baik melalui media cetak atau pun elektronik. Berikut ini adalah beberapa alat yang tergolong dalam teknologi informasi.
1.Televisi
Televisi merupakan perangkat teknologi informasi yang berupa sistem penyiaran yang disertai dengan gambar (visual) dan suara (audio). Oleh karena itu, perangkat ini digunakan untuk menyampaikan informasi dalam bentuk gambar bergerak atau video secara langsung.
2.Komputer
Komputer merupakan alat elektronik otomatis yang Biasanya, alat ini digunakan untuk membantu dalam mengolah data menjadi informasi dan menyimpannya untuk ditampilkan di lain waktu. Informasi yang dihasilkan komputer dapat berupa tulisan, gambar, suara, video, dan animasi.
3.Laptop
Laptop atau notebook hadir dengan beragam bentuk dan ukuran. Perangkat ini memiliki fungsi yang sama dengan komputer. Hanya saja, pembuatannya sengaja dibuat lebih praktis sehingga dapat dilipat dan mudah untuk dibawa ke mana pun.
4.Radio
Radio merupakan perangkat teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal. Perangkat elektronik ini memiliki fungsi untuk menyampaikan Informasi berupa suara dari station pemancar melalui frekuensi yang telah ditetapkan.
5.Kamera Digital
Kamera digital merupakan perangkat teknologi terkini yang biasa digunakan untuk mengabadikan gambar atau video dengan menggunakan metode penyimpanan secara digital atau disk.
6.Kamus Elektronik
Kamus elektronik adalah produk teknologi canggih yang dibuat untuk menerjemahkan bahasa-bahasa tertentu.
7.Al-Quran Digital
Al-Quran digital adalah perangkat yang dapat menyimpan dan menampilkan ayat-ayat suci Al-Quran, baik dalam huruf Arab atau pun terjemahan. Canggihnya, alat ini dapat mengeluarkan tulisan dan suara.
8.Mesin Kasir
Mesin kasir atau cash register merupakan perangkat yang digunakan untuk memperoleh informasi pembayaran di kasir. Alat ini banyak digunakan di berbagai tempat, seperti toko-toko, swalayan, rumah sakit, bank, dan sebagainya.
9.MP3 Player
Ini dia perangkat yang menjadi favorit kalangan muda untuk mendengarkan musik. MP3 player ini dapat menyimpan data selain musik atau mendengarkan radio.
10.MP4 player ini merupakan perkembangan dari MP3 player. Alat ini dipakai sebagai media penyimpanan data sekaligus sebagai alat pemutar video dan musik serta game. Itulah kelebihan MP4 player dibandingkan dengan MP3 player pendahulunya.
Selain yang telah disebutkan di atas, tentunya masih banyak lagi perangkat teknologi informasi lainnya yang berguna untuk kehidupan manusia. Semua pelatan itu bisa memberikan nilai positif jika kita dapat memanfaatkannya dengan untuk sesuatu yang baik.

 

Dikutip dari : http://pengenalanteknologidankomunikasi.blogspot.com/2011/01/macam-macam-teknologi-informasi-dan.html

Feds, Alat Nirkabel Penghubung Komunikasi Antar Mobil

Feds, Alat Nirkabel Penghubung Komunikasi Antar Mobil

 

Hindari kecelakaan dengan sistem pengiriman sinyal.

Dalam beberapa minggu, sekitar 2.800 mobil, truk, dan bus akan dapat saling berkomunikasi di jalanan Ann Arbor, Michigan, dalam rangka uji coba yang dilakukan pemerintah untuk keselamatan di jalan yang lebih baik.

Alat nirkabel pada mobil akan mengirimkan sinyal kepada yang lain untuk memperingati sopir akan adanya bahaya seperti kemacetan atau mobil yang menerobos lampu lalu-lintas. Alat ini juga dapat mengubah lampu merah menjadi lampu hijau jika tidak ada mobil yang melintas.

Departemen Transportasi Amerika Serikat dan Universitas Michigan berharap proyek senilai US$ 25 juta ini akan menghasilkan data yang memperlihatkan bahwa peralatan ini  bisa mengurangi risiko kecelakaan.

Nantinya alat ini dapat digunakan di semua kendaraan. Sekitar 500 kendaraan saat ini telah menggunakan alat ini di jalan. Dalam enam minggu ke depan, jumlahnya akan menjadi 2.800 kendaraan.

“Kami akan menggunakan informasi yang didapat untuk diterapkan pada teknologi kendaraan di kehidupan sehari-hari,” ujar Sekretaris Transportasi Ray LaHood.

Pada tahun lalu, lebih dari 32.000 orang meninggal dalam kecelakaan berkendara di AS, turun 1,7% dari tahun 2010. Tingginya tingkat kecelakaan membuat beberapa produsen mobil menambahkan peranti keselamatan, seperti kantong udara, antilock brakes, dan kontrol stabilitas.

Namun, Lahood mengatakan bahwa 80% kecelakaan yang disebabkan bukan karena pengaruh alkohol atau narkoba bisa dicegah apabila tiap mobil bisa saling berkomunikasi.

Dalam demonya di Institut Riset Transportasi, mobil Volkswagen GTI yang dilengkapi alat itu mendapat sinyal bahwa mobil di depannya akan mengerem. Dengan begitu, pengendara GTI akan melambatkan kendaraannya sebelum mobil di depan menginjak rem.

Selain itu, alat itu juga memperingatkan jika akan ada mobil yang mengebut lewat di perempatan.

Ford, General Motors, Honda, Hyundai/Kia, Mercedes-Benz, Nissan, Toyota dan Volkswagen/Audi juga turut serta dalam tes itu.

Teknologi akan dapat digunakan secara luas dalam 10 tahun ke depan, ujar Sweatman, Direktur Institut.

Para pembuat mobil telah menambahkan peralatan keselamatan seperti detektor blind-spot yang memperingatkan jika ada kendaraan lain yang masuk ke jalur, serta radar yang akan memperlambat kendaraan jika mendekati suatu objek terlalu cepat. Teknologi-teknologi itulah yang akan disatukan dalam eksperimen ini.
Penulis: AP/ Dewi Ria Utari

 

Dikutip dari : http://www.beritasatu.com/digital-life/67741-feds-alat-nirkabel-penghubung-komunikasi-antar-mobil.html

 

Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi


Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi - Kita semua menyadari bahwa Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sangatlah berperan penting bagi kehidupan manusia. Selain selain sebagai salah satu media informasi, mempercepat komunikasi, TIK juga memudahkan manusia dalam menyelesaikan segala macam urusannya.

Berikut  dibawah ini beberapa peranan penting Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam berbagai bidang kehidupan manusia :

1. Bidang Penerbangan

  • Mengatur jadwal penerbangan (flight scheduling).
  • Mengatur perubahan jadwal terbang secara mendadak (itinerary change).
  • Mengatur sistem penjualan tiket dan reservasi penerbangan (real time reservation).
  • Mengatur sistem komunikasi kepada pilot-pilot pesawat mengenai apa yang harus dilakukan (flight progress checks).

2. Bidang Perbankan

  • Mengatur pelayanan rekening kepada nasabah.
  • Menyediakan mesin teller otomatis atau anjungan tunai mandiri (ATM). Dengan perangkat ini, pihak bank dapat memberikan kemudahan kepada nasabah untuk melakukan transaksi walaupun pada saat libur.

3. Bidang Perdagangan

  • Menyediakan sistem jaringan yang terkoneksi melalui alat bantu scanner (pemindai).
  • Menyediakan alat bantu konsumen untuk melakukan pengecekan harga.

4. Bidang Perkantoran

  • Menyediakan mesin penjawab telepon secara otomatis.
  • Menyediakan alat pengolah kata dengan mesin komunikasi berupa teleks dan faksimile.

5. Rumah Masa Depan

Peranan TIK dalam rumah masa depan yang berdasar pada home automation adalah ketersediaan alat pemantau bahaya yang dapat memberitahukan pencurian, kebakaran, dan kebocoran gas. Alat ini berfungsi secara otomatis dan diperintah lewat saluran telepon.

http://www.aingindra.com/2012/03/manfaat-teknologi-informasi-dan.html